![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Museum kereta Api Letaknya di Kota Ambarawa, sekitar 1 jam perjalanan dari Kota semarang atau Jogjakarta. Letaknya yang mudah terjangkau, menjadikan Museum
Kereta Api Ambarawa menjadi obyek wisata andalan kota tersebut. Apabila
petualang dari arah Semarang, akses jalan yang harus dilewati hanya menuju selatan ke arah Ungaran lalu setelah sampai pertigaan Bawen silakan menuju ke arah Jogjakarta (belok kanan) menuju tugu Palagan Ambarawa. Apabila dari Jogjakarta, petualang hanya perlu berjalan lurus menuju arah Semarang dan langsung ke pertigaan tugu Palagan Ambarawa. Setelah sampai di tugu Palagan Ambarawa, petualang langsung saja belok kiri (arah semarang) atau kanan (arah jogja), nah sekitar 100 meter lagi sudah sampai di museum Kereta Api Ambarawa.
Untuk Jalur dari arah solo dapat melewati jalur alternatif langsung menuju belakang Museum Kereta
Api Ambarawa. Petualang dapat melewati jalur Blotongan – Banyubiru –
Ambarawa dengan pemandangan pegunungan Telomoyo yang sangat indah
disebelah kanan juga luasnya Rawa Pening (petualangan selanjutnya) yang
eksotis di sisi kiri. Apabila menghendaki jalur lain, petualang bisa
melewati Jalur Salatiga – Tuntang (Jembatan belok kiri) – Ambarawa.
Dengan pemandangan kebun kopi di sisi kanan dan hanyutan air di Rawa Pening di sebelah kiri.
![]() |
Museum Kereta ApIi Ambarawa |
Sebenarnya
apa itu Museum Kereta Api Ambarawa? Museum Kereta Api Ambarawa adalah
sebuah stasiun kereta api lama peninggalan Hindia Belanda yang sekarang
dialihfungsikan menjadi sebuah museum yang letaknya di Kota Ambarawa, jawa tengah.
Yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya.
Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503
buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.
Parkirnya yang luas sehingga mudah di
akses dengan motor, mobil atau bus sekalipun. Tiket masuk baik dewasa maupun anak-anak cukup terjangkau, petualang hanya membayar Rp.
5.000,-/ orang. Apabila ingin naik kereta wisata, tips : silakan untuk membeli tiket kereta wisata dahulu sebelum explore dan jalan-jalan
disekitar museum.
Nah, sekarang coba untuk explore sejenak
dari museum Kereta Api. Selain untuk wisata keluarga juga hitung-hitung
belajar sejarah perkeretaapian Indonesia.
![]() |
Museum Kereta APpi Ambarawa |
Nama : B2220.
Seri dulu : NIS 306. Bahan bakar : kayu. Buatan : Cachisotk MF Chemnits. Mulai beroperasi tahun 1900. Kecepatan maksimal 50km/jam. Radius minimum kurang dari 1000. Panjang lokomotof 7.850meter, lebar lokomotif 2.410meter. Letaknya ada disebelah kanan Museum Kereta Api. Kereta ini merupakan salah satu dari beberapa kereta yang banyak digunakan untuk berofoto ria oleh para Petualang.
Seri dulu : NIS 306. Bahan bakar : kayu. Buatan : Cachisotk MF Chemnits. Mulai beroperasi tahun 1900. Kecepatan maksimal 50km/jam. Radius minimum kurang dari 1000. Panjang lokomotof 7.850meter, lebar lokomotif 2.410meter. Letaknya ada disebelah kanan Museum Kereta Api. Kereta ini merupakan salah satu dari beberapa kereta yang banyak digunakan untuk berofoto ria oleh para Petualang.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Nama: SS (Staatsspoorwegen)
1110. Seri Sekarang C 2728. Bahan Bakar : Residu. Dibuat oleh Weks
Spoor Amsterdam. Mulai Operasi tahun 1919. Kecepatan 80km/jam. Radius
Minimum 140. Tenaga pada rel : 650 tenaga kuda. Panjang Lokomotif :
12.790meter. Lebar Lokomotif 2.620meter. Letaknya agak dibelakang Museum
Kereta Api berada disebelah kanan dekat dengan Kantin dan Mushola.
Karena letaknya agak jauh, jadi Petualang harus mencoba untuk memutari seluruh Area Museum.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Nama : C 2407
Seri Dulu : NIS 271. Bahan bakar : Residu. Dibuat oleh Weks Spoor Amsterdam. Mulai
beroperasi tahun 1901. Kecepatan maksimal 60km/jam. Radius minimum 140.
Tenaga pada rel sama dengan 575 tenaga kuda. Panjang lokomotif
9.800meter dengan lebar 2.870meter.
Terletak persis di dekat kereta
nomor B2220. Hanya lebih kebelakang sedikit. Beberapa Patualang sering
mengabadikan gambar kereta ini. Karena bentuknya yang unik dan besar jadi terasa sangat indah. Karena ketinggian kereta di atas rata-rata
kaki orang Indonesia, jadi selalu hati-hati ketika hendak naik ke atas
kereta.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Nama : C 1240
Seri dulu : SS (Staatsspoorwegen) 400. Bahan bakar : kayu. Dibuat oleh Hartmann Chemnits. Mulai beroperasi tahun 1896. Kecepatan maksimal 55km/jam. Radius minimum 170. Tenaga pada rel 350 kecepatan kuda. Dengan panjang lokomotif 8.578meter dan lebar 2.450meter.
Seri dulu : SS (Staatsspoorwegen) 400. Bahan bakar : kayu. Dibuat oleh Hartmann Chemnits. Mulai beroperasi tahun 1896. Kecepatan maksimal 55km/jam. Radius minimum 170. Tenaga pada rel 350 kecepatan kuda. Dengan panjang lokomotif 8.578meter dan lebar 2.450meter.
Bentuknya yang unik berbeda dengan kereta
lain yang lebih cenderung berbentuk tabung di bagian Lokomotif. C 1240
lebih banyak bernentuk persegi atau balok. Bentuk yang teramat besar dan
kotak memberi gambaran bahwa kereta ini mampu melaju dengan cepat
dimasanya. Ruang bahan bakar yang besar, mampu dimuat oleh balok-balok
kayu yang sangat banyak sehingga tidak kereta dapat melaju dengan mudah dan cepat.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Nama : C 2821.
Seri Dulu : SS (Staatsspoorwegen) 1300. Bahan bakar : Residu. Buatan : Henshel/Shassel. Digunakan pertama tahun 1921. Kecapatan maksimal 90km/jam. Radius minimum 140. Tenaga pada rel sama dengan 1050 tenaga kuda. Memiliki panjang lokomotif 13.015meter dan lebar 3020meter. Kereta ini salah satu yang menjadi unggulan utama transportasi pada masa pemerintahan Hindia Belanda untuk mengangkut bahan menta dari perkebunan sampai ke gudang dekat dengan Pelabuhan.
Seri Dulu : SS (Staatsspoorwegen) 1300. Bahan bakar : Residu. Buatan : Henshel/Shassel. Digunakan pertama tahun 1921. Kecapatan maksimal 90km/jam. Radius minimum 140. Tenaga pada rel sama dengan 1050 tenaga kuda. Memiliki panjang lokomotif 13.015meter dan lebar 3020meter. Kereta ini salah satu yang menjadi unggulan utama transportasi pada masa pemerintahan Hindia Belanda untuk mengangkut bahan menta dari perkebunan sampai ke gudang dekat dengan Pelabuhan.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Ini
adalah mesin pembuat tiket penumpang jaman dulu. Digunakan sejak tahun
1840 yang dibuat dan diciptakan oleh Thomas Edmunson. Thomas Edmunson
adalah seorang ahli pembuat lemari, dan ketika dia menciptakan mesin
tiket, dia angkat menjadi kepala stasiun di New Castle dan Carlisie di
perusahaan Kereta Api Manchester dan Leeds di Inggris.
Di Indonesia, mesin tiket edmunson digunakan pada era Hindia Belanda dan NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij )
pada tahun 1867 untuk mencetak tiket lintas kota Semarang – Solo –
Jogjakarta. Tahun 1873 digunakan untuk jalur Batavia – Bogor, dan pada
tahun 1878 digunakan oleh SS (Staatsspoorwegen) untuk lintas Surabaya –
Pasuruan. Mesin ini digunakan oleh Indonesia untuk membuat tiket
terutama tiket Kereta Ekonomi, KRL dan Kereta dalam propinsi hingga
tahun 2009.. Hmm, lama juga..
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Jalur rel 3ft 6in (1067 mm) terhadap Jogyakarta
(membentang dari selatan ke barat melalui Ambarawa) merupakan yang
menarik karena melewati Jambu dan Secang, satu-satunya yang masih
beroperasi di Jawa. Jalur rel luar Bedono ditutup pada awal tahun 1970
setelah rusak akibat gempa. Jalur rel dari Kedungjati (dari timur yang
awalnya dari Ambarawa) selamat ke pertengahan 1970-an tapi tidak
diapakai karena lebih banyak masyarakat menggunakan angkutan umum yang
lain.
Rel ini hanya dipajang untuk bukti peraga
pendidikan dan digunakan untuk Kereta Wisata Museum Kereta Api. Rel
yang berasal dari museum Kereta Api masih terawat sangat baik oleh pihak
pengelola, hal itu dibuktikan dengan jalur yang masih nyaman dan aman
digunakan untuk menampung puluhan Petualang yang menaiki Kereta Wisata
dari Museum Kereta Api mejuju pinggiran Ambarawa hingga Rawa Pening.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Ini
adalah mesin hitung yang digunakan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada
masa lalu, mesin ini merip kalkulator di masa sekarang. Dengan mesin
ini, dapat dihitung berapa keuntungan yang masuk dari hasil Kereta Api.
Beberapa alat komunikasi yang lain masih
sangat baik berada di Museum Kereta Api Ambarawa. Selain mesin hitung,
ada beberapa jenis dan model telepon dari berbagai masa ke masa. Dari
telepon seperti kotak pos surat hingga telpon putar (onthel) ada di Museum ini. Bahkan telegraf masih ada di Museum bersama dengan
berbagai alat perkeretaapian seperti lonceng kereta dan peluit petugas
Rel.
……
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Ini
adalah roda kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan
salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada
di Swiss dan India. Rel bergigi masih di temui di sepanjang jalur
Ambarawa. Hebat bukan?
Rel yang masih tersisa bisa Petualang temukan bila hendak menuju Jogyakarta berada disisi sebelah kiri. Rel ini masih sangat bagus dan baik. Dengan
model rel dan roda bergigi tersebut, kereta mampu berjalan naik ke arah
perbukitan yang tinggi. Dengan keseimbangan pergerakan roda kanan dan
kiri dibantu oleh tenaga yang berasal dari lokomitif, lalu dibantu
pengereman gerigi bagian tengah yang mampu menahan kereta dari
pergerakan tak terduga akibat gaya gravitasi sehingga kereta mudah untuk
berjalan di jalanan yang menanjak.
![]() |
Museum Kereta Api Ambarawa |
Dengan
hanya membayar Rp. 10.000,-, petualang dapat menikmati alam yang indah
dari kota Ambarawa. Melewati areal persawahan dan melihat Rawa Pening
dari dekat. Perjalanan kereta wisata ini memakan waktu sekitar 45 minit
Pulang – Pergi. Kereta Wisata ini hanya beroperasi sampai jam 3pm, jadi
apabila ingin naik silakan beli dan sabar menunggu kereta datang. Jangan
sampai kehabisan yaa. Ketika Kereta datang, dan langsung di naiki para
petualang. berangkat penuh dan sesak, namun suasana gembira ceria bersama keluarga menghiasi wajah para petualang. Walau mendung, tak jadi
masalah. Museum Kereta Api Ambarawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar