Pantai Jogan Gunung Kidul , DIY –
Diapit tebing-tebing tinggi khas pegunungan kapur, Pantai Jogan bak
peraduan, tempat air sungai turun gunung menemui ombak yang pulang
melaut. Dari puluhan pantai yang berserak di sepanjang 71 kilometer
pesisir Gunungkidul, Pantai Jogan menempati posisi istimewa karena
keberadaan air terjun yang langsung jatuh dari atas tebing ke bibir
laut, mengingatkan pada McWay Beach Waterfall di California. Selama ini,
tak banyak pelancong yang tahu tentang Pantai Jogan. Lokasinya yang
persis berada di sebelah barat Pantai Siung sering terlupa oleh para
pemanjat yang dipacu semangat memeluk moleknya tebing Siung. ” Pantai Jogan menjadi salah satu tempat yang menarik bagi adventure yang senang dengan panorama pantai, ”
Pantai Jogan Gunung Kidul |
Menuju Pantai Jogan Gunung Kidul, perlu waktu
sekitar dua jam berkendara dari Jogja. Menyusuri jalanan aspal mulus,
berkelok-kelok membelah perbukitan karst yang merupakan sisa lautan
jutaan tahun silam. Bila kita sampai di Pos Retribusi Pantai Siung,
artinya Pantai Jogan sudah dekat, karena sekitar 400 meter dari pos
tersebut, akan terlihat papan kayu penunjuk arah menuju Jogan.
Menggantikan aspal mulus, jalan setapak menjadi pemandu selanjutnya,
mengantar Anda dengan didampingi dua sungai kecil di sisi kiri yang
nantinya akan menyatu lalu menjelma menjadi air terjun. ” Sayang
sekali, keelokannya hanya bisa disaksikan saat musim penghujan,
sementara di musim kemarau debit air sangat kecil ditambah dengan
aktivitas penyedotan airnya demi keperluan warga,”
Untuk bisa menikmati guyuran air dari atas tebing, kita harus turun ke bawah. Ada dua cara untuk turun, pertama dengan tehnik canyoning alias rappeling
di air terjun. Tentu diperlukan peralatan dan kemampuan mumpuni untuk
melakukannya. Kedua, menapaki turunan licin yang basah. Untunglah
tersedia kayu-kayu pegangan sebagai penopang tubuh. Meski begitu,
kehati-hatian adalah hal wajib karena jalur yang curam. “Hati hati,
Setelah batuan curam nan licin, tersisa satu lagi tantangan, kita masih
harus melewati karang yang dihuni oleh ribuan bayi kepiting berwarna
transparan berukuran sekitar 5 mm,”
Pantai Jogan Gunung Kidul |
Ini memang bukan koloni kepiting merah
penghuni Christmas Island (yang dekat Jawa Barat tapi dimiliki Australia), namun melewatinya dengan kaki telanjang tentu bukan perkara
sederhana. Penduduk sekitar biasa mengambil bayi kepiting ini untuk
dimasak, menjadi teman makan nasi hangat di kala musim hujan. Bila
beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan ratusan kupu-kupu
bergerombol di bebatuan kering.
Nah, sampailah Anda. Berlatar ungunya
langit senja, menatap lepas ke Samudera Hindia, menyaksikan Poseidon
melempar gulungan ombak yang seolah siap melahap, sementara di balik
punggung, suara air terjun memekakkan telinga, pertanda derasnya air
yang jatuh. Tak perlu merasa ngeri, nikmatilah keramahan percikan air
saat kaki-kaki air menjamah kerasnya batuan karang.” Sangat mempesona,”
Menyambut sopan sebelum Anda menyibak tirai air, memasuki peraduan grojogan. Diguyur segarnya air tawar dari sungai-sungai rahasia perbukitan karst
membuat kita merasa seolah kegersangan Gunungkidul hanyalah mitos.
Karena sebenarnya daerah ini punya banyak sekali sumber air, yang
sayangnya tersembunyi di perut bumi.
“Pantai Jogan adalah pemberi
kesegaran, laksana oase di luasnya hamparan pantai pasir putih
Gunungkidul. Juga seperti garnishes di piring yang terlalu sayang untuk
dilewatkan. Pantai yang tepat bagi Anda yang ingin merasakan sensasi
berbeda dari surga pesisir selatan Jogja,” Pantai Jogan Gunung Kidul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar